Page

Labels

Rabu, 23 Oktober 2013

Pidato “Menyambut Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober”



Yang terhormat para dewan juri dan rekan-rekan seperjuangan yang saya banggakan.  Assalamu’alaikum Wr. Wb. Selamat pagi, saudara-saudara sebangsa dan setanah air.
Sumpah pemuda
Satu : kami putra dan putri indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air indonesia
Dua : kami putra dan putri indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa indonesia
Tiga : kami putra dan putri indonesia menjungjung bahasa persatuan, bahasa indonesia
Di hari yang berbahagia ini marilah kita memanjatkan puji syukur kehadirat Allah Swt, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kita dapat berkumpul pada hari ini dalam acara “Lomba Pidato Menyambut Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober”
Menyinggung sedikit tentang sumpah pemuda, apa sebenarnya sumpah pemuda itu? Sumpah Pemuda adalah bukti autentik, bahwa tanggal 28 Oktober 1928 bangsa Indonesia dilahirkan. Oleh karena itu sudah seharusnya segenap rakyat Indonesia memperingati momentum 28 Oktober sebagai hari lahirnya bangsa Indonesia.
Sejarah hari Sumpah Pemuda adalah gagasan penyelenggaraan kongres pemuda kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh Indonesia. Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB),  Waterlooplein  (sekarang  Lapangan  Banteng).  Dalam  sambutannya,  ketua  PPPI Sugondo  Djojopuspito  berharap  kongres  ini  dapat  memperkuat  semangat  persatuan dalam  sanubari  para  pemuda.  Acara  dilanjutkan  dengan  uraian  Moehammad  Yamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa  memperkuat  persatuan  Indonesia  yaitu  sejarah,  bahasa,  hukum  adat,  pendidikan, dan kemauan. Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah  pendidikan.  Kedua  pembicara,  Poernomowoelan  (purnomowulan)  dan  Sarmidi Mangoensarkoro (mangunsarkoro), berpendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis.
Saudara, para pemuda dan pemudi yang berbahagia. Melalui peringatan hari Sumpah Pemuda ini, kita jadikan sebagai pendorong untuk membangkitkan semangat perjuangan kita demi masa depan bangsa dan negara, jangan sampai hanyut terseret oleh derasnya arus budaya barat yang tidak sesuai dengan norma dan budaya kita. Generasi kita terlalu bangga dengan kebiasaan dan adat orang-orang Barat, sementara dengan adat sendiri kita malu apabila menunjukkan adat tersebut di depan umum. Beberapa contoh perubahan yang bersifat negatif yang muncul dari pengaruh budaya “kebarat-baratan” misalnya gaya hidup. Bisa kita lihat di kalangan artis muda banyak sekali yang kehidupannya glamour, padahal seyogyanya kehidupan seseorang yang terlalu glamour itu menandakan bahwa dirinya secara utuh telah terpengaruh oleh budaya barat. Biasanya kehidupan orang-orang berbudaya Indonesia pastinya sederhana sopan dan tidak terlalu memamer-mamerkan hartanya.
Para pemuda memegang peranan penting dalam menentukan arah perjuangan bangsa yang kini sedang berlangsung. Oleh sebab itu mereka harus dibina dan dididik sehingga mereka memiliki potensi yang cukup untuk mengemban amanat bangsa menuju kehidupan mendatang yang lebih baik.
            Saudara, sebangsa dan setanah air. Sebagai pemuda khususnya pelajar, kita harus rajin belajar, melatih dan mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Sementara itu para orang tua haruslah benar-benar memperhatikan pendidikan anak-anaknya, supaya mereka berilmu tinggi, berbudi pekerti yang luhur, memiliki kecakapan, etos kerja yang baik, profesional, inovatif, namun tetap mempunyai ruh semangat juang, dan menjunjung tinggi martabat bangsa dan negara.
Ingat semangat jiwa persatuan dan kesatuan haruslah kalian resapi sedalam-dalamnya hingga kita bisa mencintai bangsa sendiri. Sehingga kalian tetap maju pantang mundur dalam memperjuangkan generasi penerus bangsa ini !Perjuangan masih harus dilanjutkan, tantangan yang berbeda. Tujuan Yang Sama (berkarya, berkolaborasi, menciptakan perubahan, untuk indonesia yang lebih baik). Satu tanah air Indonesia! Satu bangsa, bangsa Indonesia dan satu bahasa, bahasa Indonesia!
Demikan pidato yang dapat saya sampaikan. Apabila ada kata-kata yang kurang berkenan di hati, kekurangan hanya milik saya pribadi dan kelebihan hanya milik Sang Pencipta Allah Swt, Mudah-mudahan pidato yang singkat ini dapat bermanfaat.

Wassalamualikum Wr. Wb.

0 komentar:

Posting Komentar